Porositas Tanah- Laporan Praktikum
Nim :
G11114504
Kelompok :
19
Asisten :
Muhammad Hasdir
JURUSAN ILMU TANAH
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
2014
I.PENDAHULUAN
1.1Latar
belakang
Porositas tanah sangat menentukan
penggunaaan tanah. Tanah yang
porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran tanaman
mudah untuk menembus tanah dalam mencari
bahan organik. Selain itu tanah tersebut
mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekurangan air.Tetapi
jika porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik, karena air yang diterima
tanah langsung turun ke lapisan berikutnya.
Tanah seperti ini kalau musim kemarau cepat membentuk pecahan yang
berupa celah besar di tanah.
Berat dan ruang pori-pori tanah bervariasi dari satu horizon ke horizon
yang lain, sama halnya dengan sifat-sifat tanah lainnya dan kedua variabel ini
dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.Begitu
banyak manfaat ruang pori bagi kehidupan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sifat-sifat porositas sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan
perkembangan organisme yang dibudidayakan, karena di alam tanah terdapat
sejumlah ruang pori yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan
daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar
porositas tanah. Tanah dengan struktur remah pada
umumnya mempunyai porositas yang terbesar. Pengolahan tanah untuk sementara waktu
dapat memperbesar porositas, namun dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan menurunnya porositas. Oleh karena itu, untuk memperbesar porositas
tanah tindakan yang perlu dilakukan yaitu dengan penambahan bahan organik atau
melakukan pengolahan tanah minimum. Pengolahan tanah akan menyebabkan rusaknya
struktur tanah. Nilai porositas dapat diperoleh dari nilai bulk density dan
particle density.
Berdasarkan uraian di
atas, maka perlu diadakan percobaan tentang porositas tanah untuk mengetahui
tingkat porositas pada sample tanah utuh, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
1.2Tujuan
dankegunaan
Tujuan dari praktikum porositas ini
adalah untuk mengetahui nilai porositas tanah pada sample tanah utuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kegunaan dari praktikum
porositas ini adalah agar kita dapat mengetahui tentang porositas serta
mengetahui tentang bagaimana hubungan porositas dengan pertumbuhan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pengertian
porositas
Porositas adalah proporsi ruang pori
total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat
ditempati oleh air ddan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase
dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti tanah yang cukup mempunyai ruang
pori untuk pergerakan air dan udara masuk-keluar tanah secara leluasa,
sebaliknya jika tanah tidak poreus (Hanafiah, 2008).
Lapisan-lapisan tanah
terdapat sejumlah ruang pori, dimana keberadaan ruang pori tersebut penting
karena masing-masing ruang terisi oleh udara dan air. Dari sinilah perbedaan air dan udara bagi
akar dan tanaman yang selanjutnya dipakai sebagai bahan untuk proses pertumbuhan. Jumlah air yan g bergerak di dalam pori-pori
tanah berkaitan erat dengan ukuran dan jumlah pori yang ada dalam tanah
tersebut. Besar ruang pori tanah
nervariasi, dari satu horizon ke horizon lainnya, sama halnya dengan sifat
tanah yang lainnya dan keduanya dipengaruhi oleh tekstur dan stuktur tanah
(Hakim, 1996).
Apabila
porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah dengan struktur
granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah
dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai
pori-pori makro sehingga sulit menahan air.
Porositas dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Hal ini terjadi karena
pada lapisan tanah terdiri dari struktur yang granular/remah, dan nilai
porositas juga tergantung pada tekstur yang terdiri dari beberapa kelas
berdasarkan USDA. Hal ini menunjukan bahwa porositas tanah dipengaruhi oleh
kandungan bahan organik tanah, struktur dan tekstur tanah. Porositas tanah
tinggi jikakandungan
bahan organiktanahtersebut
tinggi begitupun pengaruhnya terhadap teksturtanah dan
struktur tanah (Hardjowigeno, 2003).
struktur tanah (Hardjowigeno, 2003).
Pori tanah adalah ruang
antara butiran padat tanah yang pada umumnya pori kasar biasanyaditempati udara dan
pori kecil ditempati air, kecuali bila tanah kurang. Porositas tanah adalah persentase volume
tanah yang ditempati
butiran padat (Pairunan, 1997).
butiran padat (Pairunan, 1997).
Tanah pertanaman
cenderung mempunyai ruang pori yangrelatif
rendah, jika dibandingkan dengan tanah asli.
Pengurangan ini biasanya dihubungkan dengan menurunnya bahan organik
yang menyebabkan kurangnya butiran-butiran tanah. Jumlah pori dalam sub soil (lapisanatas) tanah
pertanaman menjadi berkurang meskupun berkurangnya agak lambat. Penanaman secara terus-menerus terutama pada
tanah yang mula-mula tinggi bahan organiknya kerap kali mengakibatkan pori-pori
makro (Buckman, 1992).
Pori tanah jika dalam
keadaan basah seluruhnya akan terisi oleh air, baik pori mikro, pori meso ataupun pori makro. Sebaliknya pada keadaan kering, pori makro
dan sebagian pori meso terisi udara.
Tanah yang strukturnya gembur atau remah dengan tindakan pengolahan
tanah yang intensif dan bertekstur lempung, umumnya mempunyai porositas yang
besar. Porositas perlu diketahui karena
merupakan gambaran aerasi dan drainase tanah (Foth, 1994).
Pada
kondisi lapangan, sebagian besar ruang pori terisi oleh udara, sehingga
pori-pori makro disebut juga pori aerase, atau dari segi kemudahannya dilalui
air (permeabilitas) disebut juga sebagai pori drainase. Jadi dapat disimpulkan
bahwa permeabilitas merupakan suatu kondisi tanah yang mudah dilalui oleh air
(Hanafiah, 2008).
2.2 Faktor
– faktor
yang mempengaruhiporositas
Adapun
hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur
tanah. Iklim, suhu, kelembaban, sifat mengembang dan mengerut
sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang beriklim hujan tropis
maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah
tersebut basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah
pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi
kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya.
Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah
akan semakin besar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya
akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur tanah
juga akan sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir,
dan debu yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka
porositas tanah tersebut akan berubah (Pairunan, 1997).
Bila
suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila
kita menanam tanaman yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan
merusak. Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga tergenang) sementara
tanaman yang di tanam tidak membutuhkan banyak air justru akan menjadikan
kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi lembab akibatnya akan
mempengaruhi perkembangan penyakit tanaman. Selain itu, tanaman akan mudah
rusak bila tergenang air terlalu lama, karena tanaman tersebut dalam kondisi
tercekam kelebihan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar tanaman. Cara
mudah dan sederhana mengetahui porositas tanah adalah dengan menggunakan botol
air kemasan bekas yang di potong tengahnya dan di lubangi bagian bawahnya.
Kemudian kita masukkan tanah yang akan kita tes dan masukkan air kedalamnya.
Bila air cepat menyerap dalam tanah sehingga keluar dari bagian dasar botol
maka tanah tersebut memilki porositas tinggi, begitu juga sebaliknya(Nurhayati,
1996)
III. BAHAN DAN
METODE
3.1Waktu
dan tempat
Praktikum
porositastanahinidilaksanakan pada hariRabu,12November 2014 pukul 10.00WITA – selesaidi Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin.
3.2Alat
dan bahan
Ø
Adapun
alatyang digunakan dalam praktikum porositas tanahini
yaitu
Ring
sampel, Penggaris, Timbangan, Pengaduk, Pipet tetes dan Gelas ukur.
Ø
Adapun
bahan yang digunakan dalam praktikum porositas tanahini
yaituSampel tanah utuh dan Air.
3.3Prosedur
kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum
porositas ini yaitu sebagai berikut:
Menghitungnilai bulk density dan
particle density contohtanah.
Menghitungnilaiporositasdenganpersamaansebagaiberikut
:
Porositas =
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan porositas,
maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel
7. Pengamatan Porositas Tanah
Jenis Tanah
|
Porositas (%)
|
-
|
4.2Pembahasan
Berdasarkan hasil
yang telah diperoleh, sampel tanahyang
diamati memiliki nilai
porositas yang cukup tinggi. Hasil ini dapat dinilai dari hasil percobaan
particle density dan bulk density yang
telah dilakukan sebelumnya. Lapisan tanah ini
memiliki nilai porositas sebesar 61%. Pada lapisan tanah dengan persentase porositas yang
demikian memiliki daya serap yang tinggi, sehingga banyak ruang atau pori yang
ditempati oleh air akan tetapi lebih mudah melepasnya,oleh karena itu tanahini memiliki porositas yang lebih
tinggi daripada lapisan tanah sawah. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hardjowigeno (2003), yang menyatakan bahwa tanah-tanah bertekstur liat karena
lebih halus maka daya ikatannya kuat sehingga kemampuan menahan air rendah
karena pori-pori semakin kebawah semakin kecil. Tanah-tanah yang bertekstur
pasirkarena mengandung bahan organik sehingga daya serapnya tinggi. Semakin ke bawah
lapisan tanah maka kandungan bahan organiknya semakin
berkurang. Begitupun sebaliknya, semakin ke atas tanah maka kandungan
bahan organiknya semakin bertambah.
Faktor – faktor yang mempegaruhi
porositas adalah pori tanah karena pori tanah menentukan aliran air dan udara
dalam tanah, kondisi tanah yang ideal adalah tanah yang dimana setengahnya
makro pori untuk meneruskan air karena adanya gravitasi dan setengahnya mikro
pori untuk menahan air dari terikan gravitasi.
Jumlah
pori tanah juga ditentukan oleh tekstur tanah sehingga keduanya sangat
mempengaruhi porositas tanah. Selain
itu faktor yang lain yang mempengaruhi
porosiotas adalah kandungan bahan organik
di dalam tanah hal ini sesuai
dengan pendapat Hardjowigeno
(2003) yang menyatakan apabila di dalam tanah memiliki pori - pori yanag
besar maka tanah akan lebih mudah menyerap air ini berarti tanah tersbut
nmemilki tingkat poritas yang tinggi pula , selain itu tanah yang memilki tekstur liat memilki pori hingga tanah yang lebih
kecil bila dibandingkan tanah yang memiliki
tekstur pasir sehingga tanah yang memiliki
tekstur pasir umumnya lebih banyak menyerap air , dan daya serap tanah
terhadapa air
juga tinggi hal ini dikarenakan pasir memilki daya melewatkan air yang lebih
cepat dibandingkan liat sehingga tanah tersebut memilki porositas yang berbedah
pula.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
a) Pada
sampel tanah utuh memiliki nilai porositas sebesar 59%.
b) Besarnyanilaiporositassangattergantungolehbesarnyanilai
bulk density dan particle density suatutanah.
c) Tinggirendahnyaporositassuatutanahsangatbergunadalammenentukan
jenis tanaman yang cocokuntuktanahtersebut.
5.2Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum di
laboratorium praktikan harus berhati-hati karena alat-alat yang ada di
laboratorium sangat mudah rusak dan dalam melakukan praktikum kita harus teliti
dalam melakukan pengukuran agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
N.C. Brady, 1992. Ilmu Tanah. Barata Aksara. Jakarta.
Hakim, N. 1996. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Universitas Lampung. Lampung.
Hardjowigeno, S, 2003. Klasifikasi
Tanah dan Pedologi. PT. Media Sarana Perkasa,Jakarta.
Pairunan A K, dkk, 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. BKPTN
Indonesia bagian
Timur, Makassar.
Sarwono,
H., 2003. Klasifikasi Tanah
danPedogenesis.AkademikaPresindo.
Jakarta.
Komentar
Posting Komentar