Particle Density- laporan Ilmu Tanah
I. PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Salah satu
cara mengutarakan berat tanah adalah yang disebut dengan Partikel Density.
Partikel Density didefinisikan sebagai berat suatu volume kepadatan
tanah.Jelasnya yang dimaksud dengan tanah disini adalah volume tanah saja, jadi
tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat diantara partikel tanah.Tanah-tanah mineral mempunyai kisaran
partikel density antara 2,6 – 2,93 gr/cm3. Berat jenis
rata-rata butiran tanah dan mineral, biasanya dianggap 2,65 gr/cm3
untuk kepentingan praktis. Sebagai bahan
perbandingan berat jenis tanah-tanah organik jauh lebih kecil yaitu 0,5-0,8
gr/cm3. Berat jenis butiran
berubah dengan ukuran butiran atau dengan perubahan pori-pori.Berat jenis tanah
mineral rata-rata merupakan berat jenis mineral yang paling banyak terdapat
dalam tanah.
Mineral organik yang berasal dari hasil pelapukan bahan induk, jumlahnya
bervariasi dari 1% persen bahan organik sampai 99% dalam tanah liat, komponen mineral dalam tanah
liat. Komponen mineral dalam tanah terdiri
dari campuran-campuran partikel yang berbeda ukurannya, komposisi sifat-sifat
fisika dan kimianya. Menurut urutan besarnya partikel-partikel tersebut adalah
batu, kerikil, pasir, debu dan liat.
Istilah non teknis seperti tanah ringan , diacu pada tekstur tanah. Tanah
berat adalah tinggi dalam kandungan liat dan partikel lain yang halus. Tanah
ringan adalah rendah dalam kandungan liat, tinggi dalam pasir, dan
partikel-partikel lain yang kasar.
Berat ukuran dan cara
teraturnya partikel-partikel tanah, tidak berpengaruh terhadap particle
density, akan tetapi kandungan bahan organik akan memberi pengaruh yang besar
terhadap paticel density sehingga pada awalnya tanah yang ada pada bagian atas
mempunyai nilai particle density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah
lapisan bawah. Di samping
itu, penting juga diketahui dalam menetapkan gerak air dalam tanah, yang mana
porositas berhubungan dengan permeabilitas untuk menentukan gerak air. Kondisi
fisik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat
fisik tanah juga berpengaruh terhadap sifat kimia dan biologi tanah, yang mana
sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran,
bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah.
Particle Density tiap jenis tanah yaitu konstan dan tidak bervariasi dengan
jumlah ruang antara partikel-partikel porositas. Perbedaan partikel di antara
jenis-jenis tanah tidak terlalu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di
dalam kandungan bahan organik dan komposisi dari mineral tanah. Berdasarkan uraian diatas maka pentinglah untuk
melakukan praktikum bulk density agar kita dapat mengetahui berat suatu tanah.Berat
jenis butiran itu mengandung mineral atau bahan organik.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu
diadakan percobaan tentang particle density tanah untuk mengetahui berat pada
sample tanah utuh, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1.2Tujuan dan kegunaan
Praktikum particle density ini bertujuan
untuk mengetahui nilai Partikel Density adalah agar kita dapat mengetahui cara
menentukan particle density dari suatu jenis tanah, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Kegunaan dari praktikum particle density ini adalah
agar praktikan dapat menghitung besarnya nilai particle density dan untuk
mengetahui jenis tanah sehingga kita dapat melakukan pengolahan pada tanah
dengan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian particle density
Particle density adalah suatu satuan
volume padat tanah yang dinyatakan dengan gram/cm3. Besar jenis
rata-rata butiran tanah mineral biasanya dianggap 2,65 gr/cm3 untuk kepentingan
praktis. Sebagai bahan perbandingan
berat jenis tanah-tanah organik jauh lebih kecil yaitu 0,5-0,8 gr/cm3. Berat jenis butiran berubah dengan ukuran
butiran atau dengan perubahan pori-pori.Particle density sangat berpengaruh
terhadap kandungan bahan organik tanah.Dengan adanya kandungan bahan organik
pada tanah maka nilai ini menjadi rendah.Istilah kerapatan ini sering digunakan
dalam istilah berat jenis atau spesifik graviti, yang berarti perbandingan
kerapatan suatu benda terhadap kerapatan air pada keadaan 4oC,
dengan tekanan udara 1 atmosfer (Pairunan,
1997).
Tanah mineral mempunyai
particle density yang berkisar 2,6 - 2,93 gr/cm3 dan untuk tanah
organik 0,5 – 0,8 gr/cm3. Perbedaan kerapatan tanah diantara
jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi besar, dengan
kandungan bahan organik dan komposisi mineral(Hardjowigeno, 2003).
Besar dan cara tersusunnya
partikel tanah tidak terpengaruh pada particle density. Akan tetapi kandungan
bahan organik memberi pengaruh yang besar pada particle density tanah. Hal ini disebabkan karena bahan
organik memperkecil berat isi tanah, ini adalah salah satu sebab mengapa tanah
lapisan atas mempunyai particle density lebih rendah dari pada lapisan bawah. Untuk
menentukan kerapatan partikel tanah, pertimbangan hanya diberikan untuk
partikel yang solid.Oleh karena itu, kepadatan partikel setiap tanah merupakan
suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Hal ini didefinisikan sebagai massa setiap
unit volume partikel tanah dan kerap kali dinyatakan dalam gram/cm3.
Untuk kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6
gr/cm3(Hendry D, 1994).
2.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi particle dencity
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
particle density suatu tanah adalah struktur tanah, tekstur, bobot isi tanah,
kandungan bahan organik serta volume tanah. Tanah yang lepas dan berkumpul akan
mempunyai berat persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih tinggi
kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya cenderung untuk erat satu
sama lainnya. Kandungan bahan-bahan organik rendah dari tanah berpasir dan
mempertinggi kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya
halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya,hal ini akibat kenyataan bahwa permukaan
tanah relatif berbutir-butir (Hendry D, 1994)
Tanah yang memiliki kandungan
bahan organik yang banyak tentulah sangat berbeda volume kepadatan
tanahnya bila dibandingkan dengan tanah yang memiliki kandungan organik yang
sedikit selain itu topografi juga sangat mempengaruhi kepadatan suatu tanah
jika tanah terletak pada topografi yang curam maka kemampuan untuk mengikat air
itu lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang terletak pada topografi yang
datar, apabila terletak pada
topografi yang curam maka kemampuan untuk mengikat air sangat rendah sehingga kepadatan volume tanah akan lebih besar dibanding tanah yang memiliki topografi yang datar (Hanafiah, 2008).
topografi yang curam maka kemampuan untuk mengikat air sangat rendah sehingga kepadatan volume tanah akan lebih besar dibanding tanah yang memiliki topografi yang datar (Hanafiah, 2008).
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum particle density ini dilaksanakan
pada hariRabu, 12November 2014 pukul 10.00 WITA -
selesai di Laboratorium FisikaTanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin.
3.2 Alat dan bahan
Adapun alatyang digunakan dalam praktikum particle density
ini yaitu Neraca, Labu
ukur 100 ml, Hot plate, Botol semprot
Adapun bahanyang digunakan dalam praktikum particle dencity ini yaitu
Sampel tanah dan Air.
3.3 Prosedur kerja
Adapun
prosedur kerja pada pelaksanaan praktikum particle density adalah sebagai
berikut :
a)
Menimbang labu ukur kosong (X gram ).
b)
Mengisikan tanah kering udara 50 gram ke dalam labu
ukur.
c)
Kemudian timbang beserta labunya dan koreksi dengan
kadar lengas tanahnya ( Y = bobot labu kosong
+ tanah kering oven ).
d)
Menambahkan air kurang lebih setengahnya sambil
membilas tanah yang menempel di leher labu.
e)
Untuk mengusir udara yang terjerat dalam tanah, labu
dididihkan perlahan-lahan beberapa menit.
f)
Mendinginkan labu beserta isinya sampai mencapai suhu
ruangan, kemudian tambahkan air dingin yang telah dididihkan sampai batas
volume, lalu timbang ( Z gram ).
g)
Mngeluarkan isi labu ukur, cuci, kemudian isi dengan
air dingin yang telah didihkan sampai batas volume. Timbang ( A gram ) atau (
no 7 ) tidak usah dilakukan bila labu ukurnya telah diketahui volumenya, missal
100 ml dengan merubah rumus berat jenis.
Rumus particle density
PD/BJ (g.cm-3)
=
Keterangan:
Y
: berat labu kosong + tanah kering oven
X
: berat labu kosong
Z
: berat labu berisi ( tanah + air ) sampai garis batas
A
: berat labu dan air dingin, sampai garis batas
d
: kerapatan air pada saat pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan
hasil pengamatan particle density, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Pengamatan Partikel Density
Jenis Tanah
|
Nilai Partikel Density ( gr/cm3)
|
-
|
2,8
|
4.2 Pembahasan
Hasil
pengamatan yang diperoleh menunjukkan nilai particle density untuk tanah yang
diamatisebesar 1,26 gr/cm3. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hanafiah (2008) yang menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa pada tanah ini memilikibahan organik yang tinggi dan juga
dikarenakan pada tanah ini mengandung banyak bahan organik dimana bahan organik
memberi pengaruh pada partikel
density dalam hal ini adalah nilainya.Hal ini juga sejalan dengan pendapat (Pairunan, 1985), yang menyatakan bahwa bahan
organik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai partikel density pada tanah dan menyebabkan
nilai partikeldensitynya
tinggi dan lapisan ini termasuk tanah mineral. Hal ini juga dikuatkan oleh pendapat
(Hardjowigeno, 2003), yang menyatakan bahwa jika suatu
tanah mengandung banyak bahan organik maka hal tersebut akan mempengaruhi nilai
partikel density-nya.
Tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang banyak tentulah sangat
berbeda volume kepadatan tanahnya bila dibandingkan dengan tanah yang memiliki
kandungan bahan organik yang sedikit, selain itu topografi juga sangat
mempengaruhi kepadatan suatu tanah jika tanah terletak pada topografi yang
curam maka kemampuan untuk mengikat air itu lebih rendah dibandingkan dengan
tanah yang terletak pada topografi yang datar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hanafiah (2008), yang menyatakan apabila terletak pada topografi yang curam
maka kemampuan untuk mengikat air sangat rendah sehingga kepadatan volume tanah
akan lenih besar dibandingkan tanah yang topografi yang datar.
Mineral organik yang
berasal dari hasil pelapukan bahan induk, jumlahnya bervariasi dari 1% bahan organik sampai 99% dalam tanah liat, komponen mineral
dalam tanah liat. Komponen mineral dalam
tanah terdiri dari campuran-campuran partikel yang berbeda ukurannya, komposisi
sifat-sifat fisika dan kimianya.Menurut urutan besarnya partikel-partikel
tersebut adalah batu, kerikil, pasir, debu dan liat.Istilah non tekhnis
seperti tanah ringan, diacu pada tekstur tanah.Tanah berat adalah tinggi dalam kandungan liat dan partikel
lain yang halus. Tanah ringan
adalah rendah dalam kandungan liat, tinggi dalam pasir, dan partikel-partikel
lain yang kasar.(Notohadiprawiro, 1998).
V.KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan
pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa :
a) Nilai
partikel density pada tanah yang diamati memiliki partikel density 1,26 gr/cm3.
b) Adapun
faktor-faktor yang memengaruhi particel density ialah struktur tanah, tekstur,
komposisi mineral serta kadar bahan organik yang dikandung oleh tanah.
5.2 Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum particle
dencity praktikan harus berhati-hati karena alat-alat yang ada di
laboratorium sangat mudah rusak dan dalam melakukan praktikum kita harus teliti
dalam melakukan pengukuran agar tidak terjadi kesalahan dan mendapatkan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Notohadiprawiro. 1998.Dasar – Dasar Ilmu Tanah.PT. Media
Sarana Perkasa,Jakarta.
Hendry D. 1994.Dasar
– DasarIlmu Tanah. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.
Hanafiah,
K.A. 2007.Dasar-DasarIlmu Tanah.RajawaliPersada: Jakarta.
Hardjowigeno.S. 2003.
Ilmu Tanah.Penerbit Akademika Pressindo: Jakarta.
Pairunan
A.K.L. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negara Bagian Timur: Makassar.
Komentar
Posting Komentar